Saat kubuka mataku
Yang kudapatkan bayangku
Saat kubangkit ragaku
Yang kudapatkan jejakku
Dan kupun selalu menunggu
Hatiku hangus lebur bagai debu
Sesak dalam sepiku
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa oh
Dan kupun selalu menunggu
Hatiku hangus lebur bagai debu
Sesak dalam sepiku
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa oh
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa...
Annisa...
Annisa...
Yang kudapatkan bayangku
Saat kubangkit ragaku
Yang kudapatkan jejakku
Dan kupun selalu menunggu
Hatiku hangus lebur bagai debu
Sesak dalam sepiku
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa oh
Dan kupun selalu menunggu
Hatiku hangus lebur bagai debu
Sesak dalam sepiku
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa oh
Sendiri kurasa hampa dalam nadiku
Menanti secercah cahaya nyata datangnya cinta sejatiku
Oh Tuhan berikanlah sahabat selamanya jiwaku
Turunkanlah dari Surga teman pengantar matiku
Oh Annisa...
Annisa...
Annisa...
No comments:
Post a Comment